Kamis, 24 Maret 2011

Cinta dalam Sepotong Krisis

Nadine Zaidan, 25 tahun menulis kenangan, kegundahan dan kebingungannya dalam sebuah buku harian. Ia terus bertanya. "Kenapa perang terus terjadi ? Kenapa aku tak sempat mengenal ayahku, yang seorang pejuang dan mati muda ?  Kenapa kita tidak bisa sepakat untuk bisa menentukan masa depan bangsa ini bersama-sama ? "
Inilah kegundahan yang sebenarnya ingin dibangun oleh Mai Masri, lewat tokoh Nadine Zaidan, dalam film "Beirut Diaries".  Kamera seakan mengungkapkan kegelisahan sutradaranya, dalam diri aktivis perempuan yang mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang terus menerus membayanginya.
Dengan teknik yang sederhana, sutradara perempuan Libanon ini, mencoba  mengupas makna sebuah kenangan. Dan siapapun tak akan bisa membunuh kenangan. Kenangan, yang menjadi milik warga Libanon. Bahwa sebagian besar generasi mudanya tumbuh dan hidup dalam suasana krisis dan konflik. Mereka tidak saja gelisah. "Kita tak akan tahu masa depan ". Inilah ungkapan kegelisahan terbesar dari film yang pernah diputar di 20th Singapore International Film Festival tahun lalu ini.
Dengan pendekatan yang sederhana, film dokumenter ini mencoba untuk mengemas segenap peristiwa-peristiwa, yang kian membuat masa depan Libanon sendiri menemui jalan buntu. "Truth, Freedom, and Nation Unity", sebuah slogan yang terus menerus dinarasikan dalam film.
Dari tiga ungkapan itu saja, kaum  muda Libanon, tak punya kesepakatan. Realitas ini tertangkap dari peristiwa perkelahian antar aktivis, debat antar mahasiswa Libanon, dan debat kusir antara penjual kopi keliling dan seorang kaya yang terus berkampanye dengan mobilnya.
Fase krisis, memang masa penuh mimpi. Ia juga mengandungi, kecemasan yang luar biasa. Dan harapan, yang terus memaksa siapapun untuk berlari mengejarnya. Dari film "Beirut Diaries", krisis menjadi sesuatu yang magis.
Dalam wilayah media apapun, konflik dan krisis, setidaknya menyimpan daya magis yang memesona untuk dikemas dalam sebuah tampilan. Siapapun, akan bisa mengenangnya. *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar